Kadang dunia memberikan lelucon yang paling sempurna.
Rasa yang menyelimuti seluruh tubuh manusia, dipaksa untuk dihilangkan dan dikeluarkan.
Rasa yang dimiliki dan menyelimuti seakan disiksa untuk tidak menghampiri lagi. Seolah-olah, dunia memang begitu cara kerjanya. Membuat manusia bekerja lebih keras dari biasanya.
Semua asap, air, cairan, dan rangkaian kata seolah dipaksa menjadi detox untuk rasa yang berkuasa.
Keberuntungan semakin dipertanyakan. Ketika semua manusia bercengkrama dengan keinginan yang terkabul, ada beberapa jiwa yang berada di sudut rasa percaya.
Ketika semua terjadi, kepercayaanpun dipertanyakan. Kenapa siksa rasa harus kembali menghampiri? Apa kesedihan sebelumnya tidak cukup membayar semua hutang dosa?
Sakit yang ditimbulkan oleh siksa rasa seakan tidak berujung ke halaman terang. Hanya mengeluarkan butiran air dan percakapan dalam doa yang bisa dilakukan.
Saya percaya, siksa rasa tidak akan bertahan selamanya. Tapi, siksa rasa pasti akan kembali, menengok pemilik hati, dari segala sisi.
Saya percaya, siksa rasa tidak akan bertahan selamanya. Tapi, siksa rasa pasti akan kembali, menengok pemilik hati, dari segala sisi.
No comments:
Post a Comment